Bagaimana Bertransaksi Online Banking yang Aman?
Tak bisa dimungkiri, jumlah pengguna transaksi online setiap tahun terus mengalami
peningkatan.
Survei yang dilakukan Harris Interactive pada bulan
Februari-Maret 2012 menyebutkan terdapat 57 persen pengguna internet yang
mengelola akun bank secara online dan
melakukan belanja online. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 31 persennya mengaku menyimpan data perbankan mereka di hard drive.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika informasi
perbankan menjadi target yang sangat menggirukan bagi para penjahat cyber. Targetnya tak lain adalah data seperti
login password, kode validasi dan
konfirmasi transaksi yang bisa mereka gunakan untuk memalsukan diri sebagai
pemilik akun elektronik. Selain itu, e-mail
juga kerap digunakan sebagai salah satu cara paling sederhana dalam mendapatkan
informasi finansial.
E-mail seperti ini biasanya berisi pesan
yang membujuk penerima untuk memberikan data personal atau mengunjungi situs
resmi bank tertentu. Cara lainnya adalah dengan melibatkan suatu tautan yang
mengarahkan konsumen ke situs pihak ketiga yang mengandung program jahat. Para
penjahat cyber bisa mencuri informasi
dari sistem yang terinfeksi, dengan cara sama dengan pencurian informasi
melalui situs ‘resmi’ yang mereka buat, atau mengintersepsi informasi yang
diketikkan melalui suatu browser.
Intersepsi juga bisa dilakukan langsung menggunakan keylogger.
Salah
satu trojan yang ikut andil dalam trik pencurian data ini adalah
Trojan-Banker.MSIL.MultiPhishing.gen. Trojan ini berhasil dideteksi oleh para
pakar Kaspersky Lab pada Januari 2012 lalu. Trojan ini dirancang untuk mencuri
kredensial bank-bank besar di Eropa.
Jadi,
meskipun trojan ini sudah masuk ke komputer korban namun trojan ini tidak akan
langsung aktif melainkan menunggu hingga si pengguna login ke salah satu
layanan online bank. Cara kerjanya,
trojan akan menampilkan jendela yang meniru form
otorisasi bank yang diakses, sementara itu jendela asli dari bank akan ditutup
oleh trojan ini. Trojan ini dapat terdeteksi dengan antivirus yang teregistrasi
di Inggris.
Untuk
melindungi nasabah dari ancaman yang ada saat melakukan online banking, beberapa bank
menerapkan cara perlindungan sendiri. Sebagai contoh, otentifikasi ganda yang
mengharuskan nasabah menggunakan dua password.
Pertama untuk login dan kedua untuk
mengkonfirmasi pembayaran atau transaksi lainnya.
Hal tersebut
bisa dikombinasikan dengan sistem one-time password yang
dikirim bank ke telpon selular nasabah tiap melakukan satu transaksi.
Cara lain yaitu dengan memberikan token kepada nasabah untuk menghasilkan password berdasarkan permintaan. Selain
itu, untuk transaksi di luar teller,
misalnya online banking, mobile banking, sms banking dan lain-lain, layanan
perbankan menggunakan koneksi SSL aman yang mengurangi risiko pencurian data
selama transmisi.
Untuk
memastikan keamanan informasi perbankan Anda – dan sistem yang Anda gunakan –
dibutuhkan solusi antivirus andal dengan keamanan Internet yang dapat
diandalkan. Solusi ini harus bisa melindungi komputer Anda dari software jahat, serangan jaringan dan malware dalam lalu lintas e-mail menggunakan teknologi tradisional
dan proaktif. Anda juga membutuhkan program antivirus yang bisa melindungi Anda
saat menjelajahi dunia maya. Untuk mengatasi keylogger yang bisa mengintersepsi data yang diketikkan pada keyboard, Anda bisa menggunakan virtual keyboard.
Kaspersky
menyediakan teknologi Safe
Money yang didesain untuk melindungi informasi perbankan dan
informasi finansial lainnya selama transaksi. Beberapa perlindungan yang
ditawarkan solusi ini adalah:
- Database alamat bank dan sistem e-payment terpercaya yang bisa dimodifikasi oleh konsumen;
- Tools untuk memverifikasi identitas suatu server;
- Tools untuk men-scan komputer dan mencari kerentanan yang memengaruhi keamanan online banking;
- Perlindungan browser yang menciptakan lingkungan terisolasi khusus untuk situs bank, sistem pembayaran dan toko online;
- Fitur Secure Keyboard yang melindungi data entri dengan bantuan drive khusus dan mouse-driven virtual keyboard. <Indah Puspita M>
Komentar
Posting Komentar