Areal Hutan Lereng Utara Kaki Gunung Ciremai Terbakar (Lagi?)

Puluhan hektare (Ha) areal hutan di lereng utara kaki Gunung Ciremai yang berbatasan dengan Desa Pasawahan dan Desa Padabeunghar, Kec. Pasawahan, Kab. Kuningan, terbakar. Menurut keterangan dari beberapa sumber, kebakaran pada kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Ciremai yang telah merembet pula ke kawasan Kebun Raya Kuningan, dan ladang pertanian penduduk itu, mulai tejadi sejak Senin (3/9/12) siang dan hingga Selasa (4/9/12) sore kobaran apinya masih terus merambat luas.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Dulhadi didampingi Kepala Seksi Pengelola Taman Nasional Wilayah I Kuningan Mokh Ridwan, menerangkan kebakaran kawasan TNGC di sekitar dua desa tersebut, awalnya hanya melanda area berisi alang-alang dan semak belukar kering di tiga lokasi terpisah. Masing-masing di Blok Cileutik dan Lebakreundeu, sekitar Desa Pasawahan, serta di Blok Silayur, sekitar Desa Padabeunghar.

"Kobaran api disertai kepulan asap di tiga blok tersebut, mulai kami ketahui muncul dalam waktu hampir bersamaan pada Senin (3/9/12) siang," ujar Mokh Ridwan,yang sedang berada di kawasan TNGC sekitar Desa Pasawahan, Selasa (4/9/12) siang, seraya titik area kebakaran awal di tiga blok tersebut berada pada ketinggian antara 750 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut mdpl).

Menyikapi adanya kebakaran itu, BTNGC pun segera mengerahkan sejumlah anggota polisi hutannya disertai puluhan anggota kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) memburu dan berusaha menjinakkan kobaraan api. Namun, upaya mereka tidak mampu menandingi kecepatan merembetnya kobaran api.

Kobaran api terdorong tiupan angin kecang di tiga blok tersebut, sejak itu terus merembet ke arah bawah (utara) dan barat areal hutan di sekitarnya. Bahkan, mulai Senin (3/9/12) malam, kobaran api yang melanda areal TNGC di Blok Silayur kemudian merembet dan melalap puluhan hektare kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK).

Kepala Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya Kab. Kuningan H. Lili Suherli, menyebutkan berdasarkan pantauan pihaknya, luas kawasan Kebun Raya Kuningan yang telah terbakar hingga Selasa tengah malam saja sudah mencapai lebih dari 20 Ha. Dan di sekitar KRK Selasa (4/9/12) siang, di kawasan KRK itu masih terlihat beberapa titik kobaran api merembet luas sedang dijinakan oleh sejumlah tenaga pemadam kebakaran dari unsur Taruna Siaga Bencana dari Pemkab. Kuningan, dibantu masyarakat sekitar.

Selain itu kobaran api dalam area terbakar di tiga blok kawasan TNGC terpisah tadi pun, hingga Selasa (4/9/12) sore, masih terus berkobar merembet luas membakar lahan berisi alang-alang dan semak belukar kering. Bahkan di antaranya telah merembet pula ke areal hutan padat tegakap pinus.

Jika dibandingkan dengan luasan KRK yang telah terbakar, kawasan TNGC yang telah terbakar dalam peristiwa kebakaran Senin (2/9/12) hingga Selasa (3/9/12) sore, luasnya diperkirakan beberapa pihak sudah melebihi 59 Ha. Namun, pihak BTNGC sendiri hingga Selasa (4/9/12) sore, belum bersedia menyebutkan angka pasti maupun perkiraan luas lahan TNGC yang telah terbakar pada kejadian tersebut.

"Sementara ini kami belum bisa menyebutkan itu (luasan area yang tekah terbakar di TNGC). Angka luasan yang terbakar pada rentetan kebakaran sekarang baru akan kami ukur dengan bantuan alat GPS (Global Positioning System) setelah apinya benar-benar padam," ujar Mokh. Ridwan.

Sementara itu Upaya pemadaman api di kawasan TNGC itu pun, hingga Selasa sore masih terus dilakukan pihak BTNGC melibatkan puluhan anggota MPA. Selain itu, upaya pemadaman di kawasan TNGC itu juga kemarin mendapat bantuan 20 anggota keplisian dari Polsek Pasawahan, dan beberapa orang anggota kelompok pencinta alam. Malahan, sejumlah wartawan yang meliput ke beberapa lokasi kebakaran tersebut, Selasa (4/9/12) siang, sempat turut terlibat memadamkan titik-titik kobaran api dalam kawasan hutan.

Pemadaman api di kawasan hutan TNGC maupun di KRK, sejauh ini hanya dilakukan secara manual oleh tenaga manusia menggunakan peralatan sederhana. Pasalnya, lokasi-lokasi kobaran api di lereng kaki gung tersebut tidak bisa terjangkau mobil pemadam kebakaran, serta jauh dari sumber air. <admin_pikiran-rakyat.com>

Komentar